Jumat, 22 Desember 2017

Dakwah untuk Menikah, Tapi Dakwah Bukan untuk Menikah

Wallahu’alam, sejak kapan yang namanya pengemban dakwah banyak dipalingkan dari projek utama pelaksanaan dakwah.

Perlu diketahui, projek utama dakwah Islam adalah untuk menyiapkan masyarakat saat ini menjadi masyarakat Islami. Yang dari hal inilah akhirnya nanti masyarakat akan dengan legowo menerima (bahkan sampai mengemban) fikrah (pemikiran) dan thariqoh (metode) dakwah, sehingga institusi penerap Islam secara kaffah akan bisa tertegakkan. Dan institusi itu adalah Daulah Khilafah yang dulu juga pernah dicontokan oleh Rasulullah.


Apa itu masyarakat Islami? Yakni kumpulan individu-individu yang memiliki pemikiran, perasaan dan peraturan yang sama. Pemikiran mereka adalah pemikiran Islam, perasaan mereka adalah tertuju pada Islam. Dan peraturan yang ada di tengah-tengah mereka adalah peraturan yang bersumber Islam.

Maka dari sini dapat disimpulkan bahwa projek dakwah, termasuk dakwah masa kini adalah suatu projek yang sangat besar dan luar biasa. Yang sepertinya, projek ini akan sangat sulit dijalani oleh orang-orang yang keseringan lesu dan loyo dalam perjuangan.

Namun sayang sekali, terdapat sekian dari jumlah pengemban dakwah yang teralihkan fokusnya. Fokus mereka bukan lagi projerk besar ini, tapi justru nau’ yang sifat kedatangannya justru mereka pancing-pancing. Mereka ada-adakan. Astaghrifullah.

Banyak pengemban dakwah yang kurang respect ketika diajak diskusi mengenai masalah ummat. Mengenai projek dakwah yang besar ini. Tapi justru sangat aneh, mereka akan maju di garda terdepan tatkala masalah nau’u dibicarakan. Wallahu’alam, apa motivasi mereka.

Bahkan sampai ada para pengemban dakwah yang telah mengazzamkan diri bahwa tujuan mereka berdakwah adalah untuk mencari pasangan. Hanya sekedar itu.

Memang, terkait niat kita tidak ada yang mengetahui. Karena niat memang sebuah amalan hati. Bahkan dirinya sendiri mungkin sampai tidak bisa mengukurnya, apakah mereka sudah benar-benar karena Allah atau justru karena yang lainnya.


Afwan, diri ini hanya mampu saling menasihati, bukan berarti sok suci dan sok paling pintar sendiri. Sungguh, diri ini hanya ingin tuk berbagi. 

Tidak ada komentar: